Tahukah anda? Orang Indonesia Lebih Suka Jadi Karyawan Ketimbang Pengusaha

Pemerintah terus mendorong bertumbuhnya wirausaha di Indonesia. Saat ini umumnya para lulusan SLTA dan perguruan tinggi masih lebih berminat jadi pekerja atau karyawan dibandingkan menciptakan lapangan kerja.

Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Syarief Hasan mengingatkan, Indonesia masih membutuhkan sekitar 4,75 juta orang wirausaha. Sedangkan berdasarkan pendekatan usaha formal jumlah yang tersedia 592.467 orang wirausaha, atau masih dibutuhkan sekitar 4,15 juta wirausaha.

Data Kementerian Pendidikan Nasional memperlihatkan pada umumnya lulusan SLTA (60,87%) dan perguruan tinggi (83,18%) lebih minat menjadi pekerja atau karyawan (job seeker) dibandingkan dengan yang berupaya menciptakan kerja.

Karena itu perlu penanaman jiwa dan semangat kewirausahaan bagi pemuda dan di perguruan tinggi agar mereka percaya diri, selalu ingin maju, mampu melihat peluang dan memanfaatkannya, selalu ingin berprestasi, kreatif dan inovatif, mandiri, pantang menyerah, dan berani mengambil risiko.

"Oleh karenanya pelaku usaha yang tergabung dalam wadah Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA-ITS) dapat bersinergi untuk mendorong tumbuhnya wirausaha-wirausaha dari kalangan generasi muda," kata Syarief dalam siaran pers yang diterima detikFinance.

Menurut Syarief, tingginya tingkat pengangguran di Indonesia umumnya juga disebabkan tidak seimbangnya pertumbuhan investasi dan faktor lain yaitu minimnya keterampilan kerja. Di sisi lain, sistem pendidikan di Indonesia yang menerapkan metode penilaian prestasi kelulusan siswa dan mahasiswa sering kali hanya terbatas pada penilaian kemampuan academic knowledge, cenderung tidak menjadikan para lulusannya kreatif untuk menciptakan kemandirian kerja (job creator) karena kurangnya soft skill.

Dalam pengembangan kewirausahaan, Syarief mengatakan Kementerian Koperasi dan UKM telah dan akan terus menerus mengembangkan program penumbuhan dan pengembangan kewirausahaan.

Program tersebut yaitu melalui program coop bekerjasama dengan Dikti-kementerian pendidikan nasional melakukan pendidikan kewirausahaan bagi para mahasiswa yang ikut dalam program coop di beberapa perguruan tinggi di Indonesia, Diklat keterampilan teknis bagi siswa SMK, para pemuda putus sekolah, pembangunan Tempat Praktik Keterampilan Usaha (TPKU) pada lembaga pendidikan di perdesaan.

Lalu, fasilitasi klinik konsultasi kewirausahaan dan pengembangan inkubator bisnis yang dapat secara bersama dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan perguruan tinggi.

Bagaimana dengan anda?
Share this article :
 
 

Copyright © 2011. HMI STAIN JEMBER - All Rights Reserved